Kain mori merupakan bahan utama untuk membuat batik tulis, kain ini berasal dari bahan kapas yang telah mengalami proses pemutihan dan memiliki klasifikasi khusus. Kain yang bisa digunakan untuk bahan batik tentunya adalah kain yang mudah menyerap zat-zat pewarna batik.
Meja
Apabila batik tulis menggunakan gawangan dan tangan untuk alas membatik, maka untuk membuat batik cap membutuhkan media yang lebih besar daripada kain yang akan di cap batik. Selain meja juga diperlukan londo dan angsang.
Alat Cap
Alat cap ini terbuat dari tembaga dengan kombinasi besi dengan pemukaan untuk berupa motif batik. Cap ini berfungsi untuk meletakkan lilin malam dengan motif batik pada permukaan kain mori
Kompor / Anglo Besar
Kompor minyak tanah dipergunakan untuk memanasi malam agar cair. Pilihlah kompor yang ukurannya kecil saja, tidak perlu yang besar. Pembatik tradisional biasanya menggunakan anglo atau keren. Anglo merupakan arang katu sebagai bahan bakar. Kelemahan anglo/keren adalah asap yang ditimbulkannya berbeda
Kasur / Bantalan
Bantalan Kasur ini terbuat dari kapas yang dibungkus dengan kain, berfungsi sebagai lapisan bantalan kain mori yang akan dicap.
Lilin (malam yang dicairkan)
Lilin atau malam adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya malam tidak habis, karena akhirnya diambil kembali pada proses mbabar,proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain.
Bandul
Bandul dibuat dari timah atau kayu dan bata yang dikantongi. Fungsinya adalah untuk menaruh mori yang sedang dibatik agar tidak mudah tergeser.tertiup angin, atau tarikan si pembatik secara tidak sengaja.
Zat Pewarna
Untuk pembuatan batik terdapat dua jenis zat pewarna yang bisa dipilih, zat pewarna alami dan zat pewarna sintetis atau buatan. masing-masing zat pewarna tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Dingklik
Dingklik merupakan kursi kecil terbuat dari kayu, plastik atau apapun sebagai tempat duduk pengrajin. Biasanya memang proses menggambar batik tulis dilakukan dengan cara duduk di bawah, tidak dilakukan dengan berdiri sebagaimana yang dilakukan pengrajin saat membuat batik cap.
Gawangan
Pada waktu membatik kain panjang, tidak mungkin tangan kiri pembatik memegangi kain tersebut. Untuk itu membutuhkan media untuk membentangkan kain tersebut, yang disebut gawangan. Disebut demikian karena bentuknya seperti gawang sepakbola, terbuat dari kayu, agar ringan dan mudah diangkat dan